Pidato hikmah dan keutamaan
Alhamdulillah..alhamdulillahi rabbil alamin wassalamu wassalatu
ala asrafil anbiyai wamursalin sayyidina Muhammad wa ala waashabihi aja ma’in
amma ba’da
marilah kita panjatkan segala puji atas kehadirat Allah yang
mana dengan nikmatNYA kita bisa berkumpul dalam majlis yang insya Allah
bermanfaat.
Tak lupa sholawat dan salam kita haturkan pada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di hari
kebangkitan kelak.
Allahumma Sholli'ala Muhammad.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al Ahzab [33]: 56).
Bershalawat pada Nabi Muhammad SAW adalah salah satu amalan yang
sangat Allah anjurkan, bahkan ibadah ini bukan hanya dilakukan oleh para manusia
saja tapi juga para Malaikat dan Dzat-Nya sendiri. Bershalawat dari Allah
berarti memberi rahmat, anugrah dan pujiaan-Nya, dari Malaikat berarti
memintakan ampunan sedangkan dari seorang Mukmin berarti berdoa supaya diberi
rahmat dan penghormatan padanya. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca
Shalawat Ibrahimiyah –Shalawat yang selalu dibaca pada setiap Tahiyyat Akhir
Shalat- atau sekedar dengan perkataan Allahuma shalli ala Muhammad. dan
Assalamu’alaika ayyuhan Nabi.
Dari ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Shalawat
dilakukan seluruh para Makhluk yang ada di dunia ini baik Malaikat, Manusia
serta seluruh yang ada di alam ini termasuk dzat-Nya, namun Taslim hanya
disandarkan pada manusia saja. Ada jawaban menarik yang disampaikan DR. Jamal
Faruq, MA (Dosen pada Fakultas Dirasat Islamiyah wal Arabiyah Universitas Al
Azhar Cairo) berkenaan hal ini. Taslim ternyata memiliki tiga arti. Petama,
Penghormatan. Seperti yang terdapat pada Surat Al Ahzab ayat 44, Salam
penghormatan kepada mereka (orang-orang Mukmin itu) pada hari mereka
menemui-Nya ialah: Salam [Sejahtera dari segala bencana]; dan dia menyediakan
pahala yang mulia bagi mereka. Kedua, keselamatan. Sebagaimana yang terdapat
dalam Surat Al Waqi’ah ayat 91, Maka keselamatan bagimu karena kamu dari
golongan kanan. Ketiga, tunduk dan patuh. Contohnya dalam Surat An Nisa ayat
65, maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
mejadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa keberatan dalam hati terhadap putusan yang yang kamu berikan dan
mereka menerima dengan sepenuhnya.
Dari ketiga makna diatas ternyata makna ketigalah yang tidak
layak kita sandingkan pada dzat Allah SWT, karena Sang Khaliq (Pencipta) tak
patut unuk tunduk pada siapapun. Adapun Malaikat, maka makna kedualah yang tak
layak kita sandarkan padanya, karena para malaikat adalah makhluk yang selalu
menjalankan titah Tuhannya tanpa memliki sedikitpun kesalahan dan kekurangan.
Demikian Setitik tentang Hikmah dan Keutamaan Bersholawat.
Semoga kita menjadi hamba yang senantiasa besyukur. assalamu alaikum
warahmatullahi wabarakatu..
0 comments:
Post a Comment